Pages

Monday, January 16, 2012

Fiksi Apalah #1

Pukul 4 lewat. Duh, dah senja, kerjaan masih numpuk aja… Jalan menuju pantry seolah ber-fluorescence, ujug-ujug membujuk dengan opini yang make sense. Kucoba turuti “petunjuk” itu, lagian banyak gerak kubutuh. Melalui beberapa cubicle tak berpenghuni, baru nyadar, eh, orang kantor pada kemana nih? Cuma tersisa segelintir manusia yang berkutat di depan kompi dengan kuping tersumpal alunan mp3. Ehm, kalo diingat-ingat memang hari ini sedang ada meeting Head of Department dan…oya jelang long week-end~!
“(Keluh) kenapa yang terakhir bisa keingetan ya?“, sungutku sambil merogoh saku, mencari koin sisa jajan di kantin. 
Sampe sekarang belum ada rencana jadi untuk melewati long week-end nanti...ke pantai – musim badai, ke gunung – asma ini tak mendukung, ke bioskop – pelemnya pada out of scope! Eh, tapi alasan sungguh nomor satu karena mau cari suasana baru – inilah modus paska putus. 
Masih muram, kukaramkan tangan berkoin ke vending machine saat kudengar ada suara manis parah: “Milo anget, ya?“
Berasa iklan odol dengan target market anak muda gaol, aku terperangah demi mendapati raut sumringah sesosok jelita – semua dalam gerak lambat dan disertai bau wangi pekat.
Spontan kuulurkan tangan, “Hai, kenalin, Paimin“
Hanya butuh sekejap, tanganku telah didekap tangan terlembut kedua setelah tangannya Anisa Rahma, “Grace, anak Finance. Mas Paimin Muskan dari HR, kan?“
Widiiw, sontak berasa salah satu dari 7 aktor paling berkilau, aku berkicau: “Jangan panggil Mas, lah, cukup nama aja...“.
Tanpa sadar kutersenyum lebar. Ada hal menarik...yang menggelitik...asik!

1 comment(s):

B said...

baru tau men namo asli kau paimin ckckckckck *kaborrrrrrrrrrrr